
Tampilan Kunci: Dalam Indeks Risiko / Imbalan Produksi Autos kami yang baru-baru ini diperbarui, Indonesia terus mengungguli skor rata-rata regional Asia sebesar 57,9 sebagai volume produksi kendaraan besar dan pertumbuhan output kendaraan yang sehat (berdasarkan prospek pertumbuhan produksi kendaraan lima tahun kami) secara signifikan meningkatkan daya tarik negara untuk operasi produksi otomotif. Kinerja yang buruk dalam prospek risiko politik jangka panjang Indonesia mengurangi daya tariknya.
Fitur Utama dan Pembaruan Terbaru
- Dalam pembaruan terbaru dari Indeks Risiko / Imbalan Produksi Otomotif (RRI) kami, skor Indonesia telah menurun dari kuartal sebelumnya yang berada di 58,4 dari kemungkinan 100, dari skor kuartal sebelumnya 59,2. Yang mengatakan, skor keseluruhannya sekarang sedikit di atas rata-rata regional Asia sebesar 57,9. Negara ini berada di delapan tujuan paling menarik bagi pembuat mobil untuk memulai atau mempertahankan operasi manufaktur kendaraan di kawasan Asia (dari 13) dan ke-21 secara global.
- Kekuatan utama Indonesia tetap rendah biaya tenaga kerja seperti yang tercermin dalam upah rata-rata / skor biaya tenaga kerja (94,6) dan kebijakan industri otomotif yang kuat (81,3).
- Indonesia juga mendapat manfaat dari volume produksi kendaraan skala besar, mencetak 66,1 pada indikator ini, di atas rata-rata regional Asia 58,7 dari kemungkinan 100.
- Indonesia memberikan peluang pertumbuhan yang menarik bagi pembuat mobil baru / yang sudah ada, mencapai skor 67,9 dari kemungkinan 100 pada indikator pertumbuhan produksi kendaraannya (yang didasarkan pada perkiraan rata-rata lima tahun kami). Skor ini datang lebih tinggi dari skor regional rata-rata Asia 59,6 pada indikator yang sama.
- Daya tarik Indonesia sebagai tujuan produksi mobil terbebani oleh ukuran kecil tenaga kerja terampil (28,6) dan risiko logistik yang lebih tinggi (41,1) jika dibandingkan dengan rekan-rekan regionalnya. Negara ini juga menderita lingkungan politik jangka panjang yang tidak pasti, mencetak 37,5, serta risiko operasional yang tinggi (41,1) relatif terhadap rekan-rekan regionalnya.